Perkembangan Industri Baterai Listrik Dapat Semakin Meningkatkan Potensi Industri Turunannya.

Sebagai sumber bahan baku baterai kendaraan listrik, industri otomotif Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan industri turunannya.

Namun, Indonesia juga menghadapi tantangan untuk menjadi yang terdepan dalam elektrifikasi kendaraan di kawasan ASEAN. Indonesia harus bersaing dengan produsen mobil besar lainnya seperti Thailand dan Vietnam.

Oleh karena itu, Indonesia perlu mencermati potensi besar kendaraan di era elektrifikasi dari hulu ke hilir dalam suatu kebijakan dan strategi pengembangan industri otomotif terpadu yang dapat mengakselerasi seluruh teknologi elektrifikasi.

Di hulu Indonesia terdapat berbagai sumber daya alam untuk pengembangan baterai dan pencampuran energi.

Indonesia juga memiliki kapabilitas yang besar di industri otomotif. Di hilir, pasar otomotif Indonesia lebih besar dari negara lain di ASEAN.

Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, kepentingan seluruh pemangku kepentingan mulai dari tingkat pemerintah, akademisi, industri hingga pasar harus dilibatkan.

Pada Simposium Nasional 100 Tahun, Bob Azzam mengatakan, “Kolaborasi ini mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sekaligus mendorong perumusan strategi komprehensif yang memenuhi beragam kebutuhan kendaraan listrik dan kendaraan ramah lingkungan lainnya dengan tetap memperhatikan tujuan dekarbonisasi. Saya jamin itu ,” dia berkata. Industri Otomotif Indonesia, Selasa (3 Juli 2023).

Industri otomotif Indonesia memasuki era industrialisasi dengan semangat dekarbonisasi dan elektrifikasi.

Tidak hanya kendaraan listrik yang hadir sebagai produk mobil ramah lingkungan, industri otomotif dalam negeri juga menerapkan semangat dekarbonisasi dalam proses produksinya, dan diharapkan dapat berperan dalam pengembangan ekosistem elektrifikasi sebagai infrastrukturnya. Mempercepat proses produksi Anda. elektrifikasi penduduk di Indonesia.

Selain itu, pengembangan industri baterai listrik juga akan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan industri turunan yang menggunakan bahan baku baterai.

Menguasai pengembangan baterai merupakan faktor penting dalam membentuk posisi Indonesia sebagai pemimpin di era kelistrikan, kata Pop.

Perkembangan industri baterai tentunya membutuhkan penciptaan pasar baterai ini untuk menarik lebih banyak investasi dan menjadikan Indonesia produsen baterai penting di pasar global.

“Toyota sendiri berkomitmen untuk mendukung terciptanya pasar baterai ini melalui pendekatan strategis multi-track dimana Toyota menghadirkan dan menghadirkan berbagai teknologi kendaraan listrik baterai kepada konsumen Indonesia, mulai dari kendaraan listrik hybrid (HEVs), plug-in dan hybrid. Elektrik Vehicles (PHEVs), Battery Electric Vehicles (BEVs) dan Fuel Cell Electric Vehicles (FCEVs) “Kami berharap pertumbuhan permintaan baterai yang diproduksi di Indonesia dapat membawa lebih banyak kendaraan listrik ke pasar dan menarik perhatian konsumen,” ujar Pop. .”.

Toyota mengadakan simposium nasional bekerja sama dengan tujuh universitas di Indonesia untuk mempromosikan kendaraan hijau di bawah strategi multi-jalannya.

Empat seminar sebelumnya diadakan di Universitas Diponegoro, Semarang, Universitas Uddiana Bali, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dan Institut Teknologi Bandung, kali ini dengan UNS (Universitas Cibelas Marit), yang kelima dalam rangkaiannya.

Rangkaian seminar nasional ini akan mengangkat topik dan diskusi yang diharapkan dapat mempercepat atau menentukan strategi implementasi pengurangan karbon di setiap sektor potensial, sejalan dengan prioritas pemerintah.

“Kami percaya sangat penting untuk menyebarkan pemahaman tentang Net-Zero Emissions, terutama kepada generasi muda, karena mereka adalah penggerak utama dan pengubah permainan menuju ekonomi hijau dan era industrialisasi,” jelas Vice President TMMIN Nandi. Julyanto, Vice President TMMIN Nandi Julyanto. . Kerjasama Toyota dengan UNS sendiri telah berlanjut sejak tahun 2015 melalui program donasi alat praktik pendidikan, beasiswa, dan dukungan Lean Lab untuk penelitian bersama.

“Kerja sama ini akan terus kami tingkatkan ke depannya,” kata Nandi.